Biology


NEUROLOGICAL DISEASE


Diseases that affect the brain or other components of the central nervous system are among the most devastating and complex conditions plaguing mankind today. As populations around the world live longer, diseases related to aging present an unprecedented challenge. Estimates indicate that the number of those who suffer from Alzheimer’s around the world will double to 34 million by 2025, while the number of people in the United States alone who have Alzheimer’s disease is expected to nearly triple to 16 million by 2050. Numbers are also rising for those with Parkinson’s disease, which afflicts an estimated 10 million worldwide. Huntington’s disease is less common, but does strike about 1 in 10,000 and is the most frequent inherited neurodegenerative disorder.

At Gladstone, we focus on these diseases and others—such as frontotemporal dementia (FTD), amyotrophic lateral sclerosis (ALS, or Lou Gehrig’s disease) and multiple sclerosis—with urgency. And we have discovered much. For example, we have identified processes that can explain why apolipoprotein (apo) E4 is the main genetic risk factor for Alzheimer’s disease and also worsens outcome after traumatic brain injury. These findings have culminated in the computer-aided design of compounds that can block detrimental apoE4 effects. Related studies have elucidated how proteins that build up to abnormally high levels in the brain of Alzheimer patients—amyloid beta, tau and alpha-synuclein—interact to disrupt brain function and promote memory loss. We have turned conventional thinking on its head by revealing that the clumps of proteins, known as inclusion bodies, found in the brain of those with Huntington’s disease are actually part of a defense mechanism against the disease—rather than its cause.

We have developed a compound that in animal models protects against signs of Huntington’s and Alzheimer’s. Our scientists have also pointed the way to a new therapeutic strategy for multiple sclerosis and other neurological diseases by identifying that a blood protein, fibrinogen, plays a causal role in damaging the central nervous system. And just recently, a Gladstone scientist developed methods to convert adult skin cells into neurons that are able to transmit electrical signals—expanding capabilities in regenerative and personalized medicine.

READ MORE AT...




MAKALAH PROTOZOA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Protozoa berasal dari kata protos, yang artinya pertama danzoon yang berarti hewan, jadi protozoa adalah hewan yang pertama kali dikenali. Protozoa adalah organisme yang tersusun atas satu sel sehingga bersifat mikroskopik. Untuk lebih mempermudah mempelajarinya, para ahli biologi mengelompokan protozoa menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya.

Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Protozoa?
2. Bagaimana bentuk tubuh Protozoa?
3. Bagaimana habitat Protozoa?
4. Bagaimana ciri-ciri Protozoa?
5. Bagaimana morfolofi Protozoa?
6. Bagaiamana fisiologi Protozoa?
7. Bagaimana adaptasi Protozoa?
8. Sebut dan jelaskan kelas berdasarkan alat gerak?
9. Bagaimana peranan Protozoa?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Protozoa
2. Menjelaskan tentang bentuk tubuh protozoa
3. Menjelaskan tentang bentuk protozoa
4. Menjelaskan tentang cirri-ciri protozoa
5. Menjelaskan morfologi protozoa
6. Menjelaskan fisiologi protozoa
7. Menjelaskan adaptasi protozoa
8. Menjelaskan kelas protozoa berdasarkan alat gerak
9. Menjelaskan peranan protozoa
baca selengkapnya di sini

EKOLOGI HUTAN
1. Pengertian Ekologi Hutan
Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
Oikos = Tempat Tinggal (rumah)
Logos = Ilmu, telaah
Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya.

Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.

untuk lebih lengkap klik di sini....

PRINSIP EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan Gambar.

Baca selengkapnya di sini....


EVOLUSI MANUSIA
DONLOT MAKALAHNYA DI SINI...
BAB I
BAB II
BAB III



MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN
A. KONSEP EKOLOGI DAN EKOSISTEM
Dalam berbagai kegiatan pembangunan negara serta bangsa Indonesia tampak bahwa ekologi sebagai ilmu sekarang ini konsepnya sudah banyak diterapkan, misalnya konsep pelestarian segala macam sumber daya alam, konsep perlindungan plasma nutfah, pengendalian kelahiran dalam program keluarga berencana pada populasi manusia, konsep penanganan ekosistem, hasil maksimal yang berkelanjutan, konsep penanganan permasalahan daerah liran sungai, konsep perlindungan terhadap ekosistem mangrove, dan lain sebagainya. Konsep ekologi berperan demikian penting pada masa sekarang, sehingga konsep serta dasar ekologi perlu ditunjukkan sedini mungkin serta disebarluaskan ke segenap lapisan masyarakat.

DONLOT MAKALAHNYA DI SINI...

BAB I
BAB II
BAB III


MAKALAH GENETIKA
Genetika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang sangat menarik. Gen tersusun dari apa dan bagaimana gen-gen itu mengatur dan menampakan pengaruh yang kita lihat ADN mengandung informasi genetik dalam bentuk kode. Kode ini telah di terjemahkan dalam suatu model yang menggamabarkan bagai mana informasi tersebut berlangsung dari ADN dalam gen sampai pada protein dalam sel hidup
1. Mendelisme
Setiap makhluk hidup memiliki sifat alamiah yaitu mengadakan keturunan, agar supaya jenisnya tidak akan punah. Pembiakan dapat dilakuan dengan dua jalan yaitu :
a. Secara vegetative (aseksual) perkembangbiakan ini tidak melibatkan sel gamet antara lain dengan pembelahan sel, spora, stek, dll.

b. Secara generative (seksual) perkembangbiakan yang melibatkan adanya gamet-gamet (sel-sel kelamin)yang berbeda jenis kelaminnya.
1.1 Perkawinan Monohibrid
Suatu penjelasan yang mungkin diberikan mengenai hereditas adalah hipotesis “pencampuran” suatu gagasan bahwa materi genetic yang disumbangkan kedua orang tua bercampur dengan cara didapatkannya warna hijau dari pencampuran warna biru dan kuning. Hipotesis ini memprediksi bahwa dari generasi ke generasi, populasi dengan perkawinan bebas akan memunculkan populasi individu yang seragam. Namun demikian, pengamatan kita setiap hari, dan hasil percobaan pengembangbiakan hewan dan tumbuhan , ternyata bertoak belakang dengan prediksi tersebut. Hipotesis pencampuran juga gagal untuk menjelaskan fenomena lain dari penurunan sifat , misalnya sifat – sifat yang malompati sebuah generasi.

donlot makalahnya disini....











0 Response to "Biology"