ETIKA BISNIS
Gempa “Enggak” Gempa, Cari Untung
Jalan Terus
Kamis,
8 Oktober 2009 | 04:01 WIB
PADANG,
KOMPAS.com - Derita korban gempa 7,6 SR di Sumatera Barat (Sumbar) ternyata
belum mampu menyentuh hati sejumlah oknum warga yang selamat untuk bersimpati
meringankan dampak musibah ini. Sebaliknya, mereka malahan justru menangguk
untung berlipat dengan menjual kebutuhan pokok jauh di atas harga wajar.
Rabu malam (30/9), beberapa jam setelah bumi berguncang, ribuan warga yang terjebak antrean panjang kendaraan untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan terjadinya tsunami di Padang telah disuguhkan lonjakan harga gila-gilaan
Rabu malam (30/9), beberapa jam setelah bumi berguncang, ribuan warga yang terjebak antrean panjang kendaraan untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan terjadinya tsunami di Padang telah disuguhkan lonjakan harga gila-gilaan
Di
tengah antrean ribuan mobil dan sepeda motor di ruas-ruas jalan yang gelap
karena listrik padam, beberapa pemuda menawarkan air mineral gelas dengan harga
Rp 2.000 sedangkan biasanya hanya Rp 500 per gelas. Warga yang haus dalam
antrean, terpaksa membeli dengan harga yang telah naik tiga kali lipat itu. Ada
juga yang menjual rokok Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per bungkus sedangkan
harga normalnya hanya Rp10.000 per bungkus. "Sehari pascagempa, saat warga
butuh bahan bakar untuk transportasi, banyak pedagang eceran menjual bensin dengan
harga tak wajar, sedangkan membeli ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)
harus antre berjam-jam," kata Budi warga di pesisir Pantai Tabing, Padang.
Di saat kebutuhan akan bahan bakar minyak, ada oknum warga yang sempat membeli
bensin di SPBU dengan harga wajar, tapi kemudian justru menjual lagi harga
hingga Rp 40 ribu per liter. Karena memang sangat butuh untuk transportasi dan
menghidupkan mesin genset karena listrik PLN padam total, banyak warga yang
terpaksa membeli bensin eceran dengan harga gila-gilaan. "Saya terpaksa
harus beli bensin itu untuk bahan bakar sepeda motor yang akan dipakai untuk
melihat saudara dan keluarga saya yang belum diketahui nasibnya pasca
gempa," tambahnya. Melihat kondisi demikian, pemerintah bersikap cepat
dengan mengusahakan pendistribusian BBM ke SPBU-SPBU pasca gempa. Instruksi
langsung dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro
membuat upaya percepatan pendistribusian BBM dapat berjalan cepat. Pada hari ke
tiga pascagempa, pasokan BBM ke SPBU-SPBU di Padang dapat mulai lancar
dilakukan sehingga antrian panjang pembeli dapat diatasi dan pedagang eceran
yang sebelumnya menjual harga melangit terpaksa gigit jari dan menurunkan
kembali harga.
0 Response to "Contoh Etika Bisnis"
Post a Comment